Opini
|
|||
Saatnya Guru Menjadi Soal yang Baik
Kenyataan sehari-hari dapat menjadi inspirasi kita untuk
menulis. Agar lebih mudah, apa yang saat ini dihadapi atau dikerjakan, itulah
yang ditulis. Kenyataan itu bisa berwujud permasalahan yang kadang sifatnya
pengulangan.
Lingkup rutinitas guru yang kadang dibuat malas yakni
pembelajaran. Meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Mari kita
tegaskan ke diri sendiri, mengoptimalkan ketiga program tersebut. Perencanaan
pembelajaran seyogianya disusun di awal semester. Seandainya belum terselesaikan
semua, pun sudah dapat menghitung alokasi waktu disesuaikan dengan materi yang
ada.
Program selanjutnya yakni pelaksanaan berupa kegiatan
belajar mengajar. Untuk yang satu ini saya yakin semua guru mampu
melaksanakannya. Hanya, seberapa tinggi keinginan guru memberikan yang terbaik.
Tampil all out dan powerfull (layaknya tim sepak bola berusaha
mencetak gol), memperhatikan siswa. Semuanya berpulang kepada kita. Harapan
saya dan
Anda tentu berkemauan juga berkemampuan dalam memaksimalkan tugas mulia ini.
Bukankah Tuhan selalu melapangkan pintu rejeki bagi hamba-Nya yang
sungguh-sungguh berusaha dan berdo’a.
Adapun program yang terakhir berupa evaluasi. Hal ini
dimaksudkan untuk mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan siswa. Meminjam
istilah kurikulum yang sedang berjalan sekarang, kompetensi. Khusus mengenai
evaluasi penilaian terdapat macam-macam jenisnya. Sebagai batasan pembahasan
kita kali ini, hanya menyangkut pembuatan soal.
Ingatan saya ter-flash back saat mengikuti “ Diklat
Penilaian “ untuk Guru-Guru se Kalimantan Tengah di Palangkaraya yang diadakan oleh LPMP .
Salah satu materinya yakni “Teknik Pembuatan Kisi-kisi Soal” dengan pemateri
Pak Sugiyanto,M.Pd
Sajian beliau dibuka dengan alur pembuatan soal yang sering
dijumpai. Menurutnya, sering dijumpai soal hanya beralur: materi buku ajar -
soal - bank soal. Kita semua mafhum dan pernah melakukannya bukan? Diakui atau
tidak, hal itu termasuk tataran realitas. Lantas, tataran idealitasnya seperti
apa? Mari kita simak pemaparan Pak Sugiyanto,M.Pd setelah pesan-pesan berikut ini. Maaf,
maksudnya pemaparan beliau yang masih terekam di buku agenda saya.
Alur pembuatan soal berdasarkan kisi-kisi diawali dengan
menelaah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan memperjelas Kompetensi Dasar
(KD). Adapun kisi-kisi itu sendiri terdiri dari dua hal tersebut diperinci
dengan materi dan indikator.
Dari keempatnya di-break down menjadi kartu soal
untuk kemudian lahirlah soal ulangan untuk mengevaluasi program perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Menjadi pekerjaan yang sulit memang, jika disikapi
dengan pesimis dan tidak ada action. Sebaliknya, akan menjadi aktifitas
yang menyenangkan manakala dilakukan dengan lapang dada serta dilandasi niat
meningkatkan kualitas diri. Apalagi ditambahkan niat ibadah. Betapa indahnya
profesi ini.
Penjelasan tentang indikator disampaikan Pak Sugiyanto,M.Pd menggunakan rumus. Indikator dirumuskan dengan
mengacu pada: A + B + C + = soal yang baik. Berturut-turut unsur itu meliputi Audience
(peserta didik), Behaviour (tingkah laku peserta didik), Condition
(keadaan peserta didik) dan Degree (tingkatan/kelas).
Keempat acuan di atas ditambah tentang pemahaman alur yang
baik, semoga menjadi tambahan gizi akademis yang baik. Bukan saatnya lagi
meneruskan kebiasaan memotong alur apalagi mengambil jalan pintas. Selamat
bertugas untuk kita semua.
Penulis NURAIDA HANDAYANI,SH, S.Pd.SD
Penulis NURAIDA HANDAYANI,SH, S.Pd.SD
“ Jika engkau berbuat baik, mungkin orang
lain menganggapmu menyembunyikan motif egois dalam dirimu, walau begitu tetaplah kau berbuat baik. JIka
engkau sukses kau akan meneukn musuh
sejati dan teman palsu, walau begitu tetaplah engkau sukses.
Berikan yang terbaik pada dunia, walau
tak pernah cukup, tetap berikan milikmu
tang terbaik. Karena semua itu bukan urusanmu dengan mereka, tetapi urusanmu
dengan TUHANmu. “